Minggu, 04 Mei 2014

Keistimewaan Shalat dalam Islam

Keistimewaan Shalat dalam Islam



Shalat memiliki keistimewaan dibanding amal saleh lainnya, di antaranya:
 
1. Allah Ta'ala menyebut shalat dengan istilah iman, sebagaimana firman-Nya,


 
"Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia." (QS. AI-Baqarah: 143)
 

2. Dikhususkan penyebutannya untuk mengistimewakannya dibanding syariat Islam lainnya.
 
Firman Allah Ta'ala,
 

 
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran)"

Membacanya, mengikutinya dan beramal dengannya termasuk ajaran agama, kemudian Dia menyatakan:
 

 
"dan dirikanlah shalat" (QS. Al-Ankabut: 45) Firman Allah Ta'ala,
 

 
"Dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, dan mendirikan shalat." (Qs. AI-Anbiya: 73)

Shalat dikhususkan penyebutannya, padahal dia juga termasuk perbuatan baik. Dan masih banyak lagi ayat-ayat serupa.
 

2. Shalat sering disandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya. Di antaranya firman Allah Ta'ala,
 

 
"Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'." (QS. AI-Baqarah: 43)
 

 
"Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah." (QS. Al-Kautsar: 2)
 

 
"Katakanlah; sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-An'am: 162)
 

3. Allah memerintahkan Nabi-Nya untuk bersabar atasnya,
 

 
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya." (Qs. Thaha: 132)

Padahal beliau saw diperintahkan untuk sabar dalam semua ibadah, sebagaimana firman-Nya:
 

 
"Dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya." (Qs. Maryam: 65)
 

5. Allah mewajibkannya dalam setiap kondisi. Sakit, takut, safar atau lainnya bukan alasan untuk tidak shalat. Tetapi kadang ada keringanan dalam syaratnya atau bilangan rakaatnya, atau perbuatannya. Namun shalat tidak gugur, selagi akal seseorang masih sadar.
 

6. Allah mensyaratkan untuk melakukan shalat dalam kondisi yang paling sempurna, di antaranya dengan bersuci, berhias dengan pakaian yang menutup aurat dan menghadap kiblat. Hal tersebut tidak terdapat dalam syarat lainnya.
 

7. Pelaksanaan shalat menggunakan semua anggota tubuh manusia, baik hati, lisan, anggota badan. Hal tersebut tidak ada pada selainnya.
 

8. Ketika melaksanakannya, tidak boleh disibukkan oleh selainnya, bahkan walau sekedar lintasan pikiran, ucapan, atau lamunan.
 

9. Shalat merupakan ajaran Allah yang diberlakukan bagi penghuni langit dan bumi, bahkan menjadi pokok ajaran para Nabi. Tidaklah diutus seorang Nabi kecuali dia mengajarkan shalat.
 

10. Shalat disandingkan dengan sikap tasdiq (pembenaran), sebagaimana firman Allah Ta'ala,
 

 
"Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al-Quran) dan tidak mau mengerjakan shalat, tetapi ia mendustakan (Rasul) dam berpaling (dari kebenaran)." (QS. Al-Qiyamah: 31-32)

Dan masih banyak lagi kekhususan-kekhususan shalat yang tidak dapat dibandingkan dengan lainnya. (Lihat Syarhul Umdah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiah, 2/87-91, dan Asy-Syarhul Mumti', Ibnu Utsaimin, 2/87)
 

Istilah terkait keistimewaan sholat : keistimewaan sholat dhuha, keistimewaan sholat tahajud

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Facebook Comments