Kamis, 31 Oktober 2013

Ijab Qobul Pernikahan dengan bahasa Campuran (Arab dan Indonesia)

 

Ijab Qobul Pernikahan dengan bahasa Campuran (Arab dan Indonesia)

Ijab Qobul Pernikahan dengan bahasa Campuran (Arab dan Indonesia)

 

Penghulu : "....tasriihim bi ihsanin bima'rufin (video terpotong).. ya Dian Raharja bin Kadar Iskandar.. ankahtuka wazawwajtuka.. saya nikahkan anda kepada Liana binti Edi Suhaedi yang sudah wakil wali saudara kandungnya kepada saya dengan mas kawin 15 gram mas kontan"

Pengantin pria : "Saya terima nikah kepada Liana binti Edi Suhaedi dengan mas kawin 15 gram mas kontan"

Penghulu : "Bagaimana saksi?"

 

Kedua saksi H. Drs. Abdurahman dan H. Sanuri mengangguk sambil berkata dengan pelan,"Sah"

 

Penghulu : "Alhamdulillahirobbil aalamiin.. sah dan halal"

 

 

Tulisan di atas adalah dialog yang diambil dari video acara akad nikah yang berdurasi 52 detik pada gari Senin tanggal 21 Oktober 2013 pada pukul 10.00 WIB di tempat mempelai wanita di daerah Sempu Banten Girang di Kota Serang Provinsi Banten.

 

Acara yang berlangsung sangat sederhana tetapi tidak mengurangi nuansa kekhidmatan proses pernikahan tersebut. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar tanpa halangan yang berarti.

 

Pernikahan tersebut dirasa sudah cukup memenuhi rukun nikah dan syarat nikah secara Islam.

 

Rukun nikah yang dikutip dari berbagai sumber adalah sebagai berikut:

1. Ada mempelai pria dan wanita

    - pria : Dian Raharja

    - wanita: Liana

2. Wali

    wali dalam pernikahan ini adalah adik kandung dari Liana yang bernama Didik Darmadi dan mewakilkannya kepada penghulu H. Yumni pemimpin pondok pesantren Al-Ijtimad di Sempu Kota Serang

3. Dua orang saksi (laki-laki)

    - Drs. H. Abdurahnan, Kepala Sekolah SMPN 8 Kota Serang

    - H. Sanuri, S.pd, Kepala Sekolah SD di Kota Serang

4. Mas kawin atau mahar

    - 15 gram mas

5. Ijab Qabul, seperti yang tertulis di atas

 

Ijab qabul dengan bahasa Arab dapat dilihat di bawah ini :

 

Jawabannya adalah:

    

 

SYARAT NIKAH

SYARAT calon mempelai pria dan wanita.
1. Beragama islam,
2. Laki-laki atau perempuan tulen (bukan waria/banci),
3. Jelas orangnya (dapat dibuktikan dengan hadir dalam majelis),
4. Cakap bertindak hukum untuk hidup berumah tangga (berilmu),
5. Dapat diminta persetujuannya (untuk pengantin wanita)
6. Tidak terdapat halangan perkawinan seperti sedang dalam masa idah atau mengandung (hamil).

Syarat Bagi wali dari calon mempelai wanita

1. laki-laki
2. Beragama islam
3. Mempunyai hak perwaliannya
4. tidak terdapat halangan untuk menjadi wali
5. berumur minimal 19 tahun
6. kemudian dapat menyerahkan hak-nya kepada wali hakim yang ditunjuk

Syarat Bagi saksi nikah
1. dua orang laki laki
2. beragama islam
3. sudah baligh dan dewasa
4. hadir dalam majelis pernikahan/upacara akad perkawinan
5. dapat mengerti maksud dari akad perkawinan

Pada saat akad nikah
1. adanya ijab (penyerahan) oleh wali atau yang mewakili/ditunjuk oleh wali (biasanya wali hakim).
2. adanya qabul (penerimaan) oleh calon suami.
3. ijab harus menggunakan kata-kata nikah atau yang searti dengan kata nikah baik dengan menggunakan bahasa indonesia, arab, atau bahasa yang lainnya.
4. antara ijab dan qabul harus jelas dan berkaitan, tidak ada jeda yang terlalu lama.
5. antara ijab dan qabul masih dalam satu majelis.
6. orang yang berijab qabul tidak sedang ihrom.

 

Syarat nikah di atas dikutip dari http://adipanca.com/2013/06/rukun-dan-syarat-nikah-lengkap/ (wallaahu 'alam)

 

 

http://liana-mylove.blogspot.com

 

Kamis, 03 Oktober 2013

Lembaga Amil Zakat Nasional

 

Lembaga Amil Zakat Nasional

 

Saat ini terdapat 20 lembaga amil zakat nasional yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto untuk memudahkan pembayaran pajak

1.  Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

2.  Baitul Maal Hidayatullah

3.  Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia (BAMUIS BNI)

4.  Baitulmaal Muamalat (BMM)

5.  Baituzzakah Pertamina

6.  Bangun Sejahtera Mitra Umat (BSM Umat)

7.  Dompet Dhuafa Republika

8.  Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid (DPU DT)

9.  LAZ Yayasan Amanah Takaful

10. LAZ Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia

11. LAZIS Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia

12. LAZIS Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (LAZIS IPHI)

13. Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU)

14. Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal wat Tamwil (LAZNAS BMT)

15. Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU)

16. Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)

17. Pusat Zakat Umat (LAZ Persatuan Islam)

18. Rumah Zakat Indonesia/ Dompet Sosial Ummul Quro (DSUQ)

19. Yayasan Dana Sosial Al Falah (YDSF)

20. Yayasan Dana Sosial Ibadurrahman Kupang

21. Baitul Maal Wa Tamwil MIRLA

 

more articles

 

Hari Ini Milik Anda

 

Hari Ini Milik Anda


Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan siangnya menyapa Anda inilah hari Anda.
Umur Anda, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup Anda hanya hari ini, atau seakan-akan Anda dllahirkan hari ini dan akan mati hari ini juga. Dengan begitu, hidup Anda tak akan tercabik-cabik diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.


Pada hari ini pula, sebaiknya Anda mencurahkan seluruh perhatian, kepedulian dan kerja keras. Dan pada hari inilah, Anda harus bertekad mempersembahkan kualitas shalat yang paling khusyu', bacaan al-Qur'an yang sarat tadabbur, dzikir dengan sepenuh hati, keseimbangan dalam segala hal, keindahan dalam akhlak, kerelaan dengan semua yang Allah berikan, perhatian terhadap keadaan sekitar, perhatian terhadap kesehatan jiwa dan raga, serta perbuatan baik terhadap sesama.


Pada hari dimana Anda hidup saat inilah sebaiknya Anda membagi waktu dengan bijak. Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun dan setiap detiknya laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyakbanyaknya pada hari itu. Dan, persembahkanlah sesuatu yang paling indah untuk hari itu. Ber-istighfar-lah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada-Nya, bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian, dan nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan! Terimalah rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu, dan jabatan Anda hari dengan penuh keridhaan.


"Maka berpegangteguhlah dengan apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang yang bersyukur" (QS. Al-A'raf: 144)


Hiduplah hari ini tanpa kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan kebencian.


Jangan lupa, hendaklah Anda goreskan pada dinding hati Anda satu kalimat (bila perlu Anda tulis pula di atas meja kerja Anda): Harimu adalah hari ini. Yakni, bila hari ini Anda dapat memakan nasi hangat yang harum baunya, maka apakah nasi basi yang telah Anda makan kemarin atau nasi hangat esok hari (yang belum tentu ada) itu akan merugikan Anda?


Jika Anda dapat minum air jernih dan segar hari ini, maka mengapa Anda harus bersedih atas air asin yang Anda minum kemarin, atau mengkhawatirkan air hambar dan panas esok hari yang belum tentu terjadi?


Jika Anda percaya pada diri sendiri, dengan semangat dan tekad yang kuat Anda, maka akan dapat menundukkan diri untuk berpegang pada prinsip: aku hanya akan hidup hari ini. Prinsip inilah yang akan menyibukkan diri Anda setiap detik untuk selalu memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan mensucikan setiap amalan.


Dan itu, akan membuat Anda berkata dalam hati, "Hanya hari ini aku berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja. Tak berucap kotor dan jorok yang menjijikkan, tidak akan pernah mencela, menghardik dan juga membicarakan kejelekan orang lain. Hanya hari ini aku berkesempatan menertibkan rumah dan kantor agar tidak semrawut dan berantakan. Dan karena hanya ini saja aku akan hidup, maka aku akan memperhatikan kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur kata dan tindak tandukku."


Karena hanya akan hidup hari ini, maka aku akan berusaha sekuat tenaga untuk taat kepada Rabb, mengerjakan shalat sesempurna mungkin, membekali diri dengan shalat-shalat sunah nafilah, berpegang teguh pada al-Qur'an, mengkaji dan mencatat segala yang bermanfaat.


Aku hanya akan hidup hari ini, karenanya aku akan menanam dalam hatiku semua nilai keutamaan dan mencabut darinya pohon-pohon kejahatan berikut ranting-rantingnya yang berduri, baik sifat takabur, ujub, riya', dan buruk sangka.


Hanya hari ini aku akan dapat menghirup udara kehidupan, maka aku akan berbuat baik kepada orang lain dan mengulurkan tangan kepada siapapun. Aku akan menjenguk mereka yang sakit, mengantarkan jenazah, menunjukkan jalan yang benar bagi yang tersesat, memberi makan orang kelaparan, menolong orang yang sedang kesulitan, membantu yang orang dizalimi, meringankan penderitaan orang yang lemah, mengasihi mereka yang menderita, menghormati orang-orang alim, menyayangi anak kecil, dan berbakti kepada orang tua.


Aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan mengucapkan, "Wahai masa lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu. Aku tak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah melihatku termenung sedetik pun untuk mengingatmu. Kamu telah meninggalkan kami semua, pergi dan tak pernah kembali lagi."


"Wahai masa depan, engkau masih dalam kegaiban. Maka, aku tidak akan pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena esok hari mungkin tak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan."


"Hari ini milik Anda", adalah ungkapan yang paling indah dalam "kamus kebahagiaan". Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang paling indah dan menyenangkan.

 

more articles

 

Senin, 30 September 2013

Soal Agama Islam SMA tentang ayat-ayat Toleransi

 

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X)!
 

1. Bacaan idgam bigunnah termasuk salah satu hukum bacaan tajwid. Bacaan idgam bigunnah terjadi jika ada . . . .

a. mim sukun bertemu dengan huruf ya, nun, mim, dan wau
b. tanwin bertemu dengan huruf ya, nun, mim, dan wau
c. nun mati bertemu dengan huruf hamzah, ha, kha, dan gain
d. tanwin bertemu dengan huruf lam dan ra
e. huruf alif didahului harakat fath.ah dan huruf wau didahului harakat

 

2. Islam mengajarkan umatnya bersikap terhadap perbedaan keyakinan. Sikap yang harus ditunjukkan terhadap perbedaan agama dan keyakinan adalah . . . .

a. memaksa orang lain mengikuti agama kita
b. mengejek dan menjelek-jelekkan keyakinan orang lain
c. mengganggu orang lain dalam menjalankan ajaran agamanya
d. menghormati dan menghargai perbedaan yang ada
e. turut beribadah menurut agama dan kepercayaan orang lain

 

3.    

 

Terjemah yang tepat untuk Surah al-Ka-firu-n [109] di atas adalah . . . .
a. aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
b. untukmu agamamu, dan untukku agamaku
c. dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah
d. dan aku bukan penyembah apa yang kamu sembah
e. aku dan kamu tidak menyembah Tuhan yang sama

 

4. Penerapan toleransi dalam masyarakat yang beragam, baik agama, kebudayaan, dan bahasa akan menimbulkan . . . .

a. ketenteraman dan kerukunan
b. perselisihan antaranggota masyarakat
c. percekcokan yang terjadi setiap saat
d. kekacauan dan ketidaktenteraman dalam kehidupan
e. keteraturan dan sikap ingin menang sendiri

 

5 . Umat Nabi Muhammad saw. dalam menerima Al-Qur'an menurut Surah Yunus [10] ayat 40–41 terbagi menjadi . . . golongan.

a.  dua
b.  empat
c.  lima
d.  tujuh
e.  sembilan

6. Sikap yang ditunjukkan terhadap orang-orang yang memilih dalam kekafiran atau tidak beriman pada Al-Qur'an adalah . . . .

a.  menganiayanya
b.  tidak mau tahu
c.  mengucilkan mereka dari pergaulan
d.  memusuhi dan menyimpan dendam
e.  menghormati dan menghargai pilihannya

 

7. Surah al-Kahf [18] ayat 29 menjelaskan bahwa Allah Swt. memberi kebebasan kepada manusia untuk . . . .

a. menengok tetangga yang sakit atau tidak
b. mengikuti ajaran rasul ataupun tidak
c. beriman atau kafir
d. melaksanakan atau tidak melaksanakan salat
e. berbakti kepada orang tua

 

8. Kebenaran sebagaimana dijelaskan dalam Surah al-Kahf [18] ayat 29 berasal dari . . . .

a. rasul Allah Swt.

b. malaikat-malaikat Allah

c. orang alim
d. manusia biasa
e. Allah Swt.

 

9 . Orang-orang kafir sama dengan orang zalim, yaitu orang-orang yang . . . .

a. menganiaya diri sendiri dengan memilih kafir
b. memilih beriman
c. melaksanakan perintah Allah
d. menjauhi larangan Allah Swt. dan rasul-Nya
e. melaksanakan perintah rasul

 

10. Allah Swt. memberi kebebasan manusia untuk memilih beriman atau kafir. Jika manusia memilih kafir, yang akan bertanggung jawab adalah . . . .

a. orang tua 
b. sahabat karib c. anak-anak mereka

d. diri mereka sendiri

e. teman akrab

 

11. Manusia yang memilih kafir akan mendapat balasan dari Allah Swt. berupa . . . .

a.  surga
b.  neraka
c.  syafaat
d.  kemudahan masuk surga
e.  keringanan timbangan amal baik

 

12. Islam melarang umatnya bertoleransi dalam bidang . . . .

a. kemanusiaan 
b. tolong-menolong

c. pembangunan jalan

d. akidah keyakinan hati
e. membantu orang sakit

 

13. Surah al-Ka -firu-n [109] terdiri atas enam ayat. Ayat keenam Surah al-Ka-firu-n [109] menjelaskan tentang . . . .

a. toleransi dalam bidang muamalah
b. larangan bertoleransi dengan pemeluk agama lain
c. larangan bertoleransi dalam bidang akidah dan ibadah
d. toleransi dalam bidang akidah
e. toleransi dalam segala bidang

 

14. Berikut ini yang merupakan kandungan Surah Yu-nus [10] ayat 40 adalah . . . .

a. tiap-tiap manusia akan bertanggung jawab terhadap perbuatannya
b. orang tua akan mempertanggungjawabkan perbuatan anaknya di hadapan Allah Swt.
c. kebebasan untuk beriman atau kafir
d. dua golongan umat Nabi Muhammad dalam menerima Al-Qur'an
e. perintah beribadah kepada Allah Swt. dengan ikhlas

 

15. Dani melakukan perbuatan dosa. Ia melanggar larangan Allah Swt. dengan sengaja. Orang yang akan bertanggung jawab terhadap perbuatan Dani di akhirat kelak adalah . . . .

a. orang tua Dani
b. sepupu Dani
c. umat Islam seluruh dunia
d. orang-orang terdekat Dani
e. Dani sendiri

 

B. Kerjakan soal di bawah ini dengan benar!

 

1. Tulis Surah al-Kafirun [109] ayat 2 kemudian terjemahkan!
2. Bolehkah bertoleransi dalam bidang akidah? Jelaskan!
3. Jelaskan kandungan pokok Surah al-Kafirun [109]!
4. Apakah Islam mengakui tentang perbedaan keyakinan dan agama? Jelaskan!
5. Tulis terjemah Surah Yu-nus [10] ayat 40!
5. Jelaskan kandungan Surah Yunus [10] ayat 40!
7. Sebutkan bacaan tajwid yang terdapat dalam ayat 40 Surah Yunus [10] berikut ini!
8. Apakah seseorang akan bertanggung jawab terhadap perbuatan orang lain?
9 . Jelaskan akibat yang diterima orang-orang yang memilih kafir!
10. Apakah penduduk neraka dapat lari dari dalam neraka? Jelaskan!

 

 

Download Buku

Artikel Lainnya

 

Kebebasan untuk Beriman atau Kafir

 

Kebebasan untuk Beriman atau Kafir

 



Wa qulil-¥aqqu mir rabbikum, faman syaa'a falyu'miw wa man syaa'a falyakfur, inn± a'tadnaa li§-§±lim³na n±r±(n), a¥aa¯a bihim suraadiquhaa wa iy yastag³£μ yugaa£μ bimaa'in kal-muhli yasywil-wujμh(a), bi'sasy-syaraab(u), wa saa'at murtafaqaa(n).

Artinya: "Dan katakanlah (Muhammad), "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; barang siapa menghendaki (beriman) hendaklah dia beriman, dan barang siapa menghendaki (kafir) biarlah dia kafir." Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka bagi orang zalim, yang gejolaknya mengepung mereka. Jika mereka meminta pertolongan (minum), mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. (Itulah) minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek." (Q.S. al-Kahf [18]: 29)

 


1. Kosakata

 

: dan katakanlah (Muhammad kebenaran itu

 


: dari Tuhanmu

 


: barang siapa menghendaki (beriman) : hendaklah ia beriman

 


: biarlah dia kafir

 


: sesungguhnya Kami telah menyediakan

 


: bagi orang zalim

 

: neraka

 


: mengepung mereka

 


: gejolaknya

 

: jika mereka meminta pertolongan (minum)

 


: mereka akan diberi air

 


: seperti besi yang mendidih

 


: menghanguskan wajah

 


: minuman yang paling buruk

 


: tempat istirahat yang paling jelek




2. Penerapan Ilmu Tajwid


Hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam Surah al-Kahf [18] ayat 29 sebagai berikut.


a. Alif Lam Qamariyah
Bacaan alif lam qamariyah terjadi jika ada alif lam bertemu dengan salah satu huruf qamariyah, yaitu:


Qamariyah berarti bulan. Jika dalam membaca Al-Qur'an Anda bertemu ال dengan bacaan alif lam qamariyah, alif lam harus dibaca jelas.

Contoh:


b. Izhar Syafawi
Bacaan izhar syafawi terjadi jika ada mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiah selain ba dan mim. Cara membaca bacaan izhar syafawi adalah mim mati dibaca jelas. Contoh bacaan izhar syafawi dapat ditemukan dalam kalimat


c. Mad 'Iwad
Bacaan mad 'iwad terjadi jika ada huruf hijaiah berharakat fathatain dan diikuti dengan huruf alif dan diwaqafkan. Cara membaca bacaan mad 'iwad adalah fathatain dibaca dengan bacaan fathah panjang satu alif. Bacaan panjang tersebut dimaksudkan sebagai ganti bunyi tanwin.

Contoh:


Bagaimana jika ayat tersebut dibaca wasal? Jika dibaca wasal, mad 'iwad tidak berlaku lagi. Wasal artinya dibaca sambung dengan melanjutkan pada ayat berikutnya. Jika fathatain dibaca wasal,.fathatain dibaca biasa sesuai hukum bacaan nun sukun atau tanwin.
 

 

(As'ad Humam. 1995. Halaman 13, 15, dan 48)

 


3. Kandungan Surah Al-Kahf [18] Ayat 29


Ayat 29 Surah al-Kahf [18] menjelaskan bahwa kebenaran berasal dari Tuhan. Dalam menghadapi atau menerima kebenaran tidak terdapat perbedaan antara si kaya atau si miskin. Si kaya yang ingin beriman, berimanlah. Si miskin yang ingin beriman, berimanlah. Seseorang yang ingin kafir dipersilakan juga oleh Allah Swt. Dalam ayat ini Allah Swt. membebaskan manusia untuk menentukan pilihan. Sebelum menentukan pilihan, manusia sudah diberi tahu bahwa kebenaran berasal dari Allah.


Allah Swt. mengaruniakan manusia berupa akal. Manusia mempergunakan akal tersebut untuk berpikir dan memilih beriman atau kafir. Jika seseorang memilih beriman, berarti ia telah menuruti kata hati atau suara akal. Bagi orang-orang yang memilih kafir, mereka akan menanggung akibat pilihannya itu. Bukan orang lain yang akan bertanggung jawab terhadap pilihannya.

Beriman atau kafir merupakan suatu hal yang harus dipilih. Allah telah memberi kebebasan kepada manusia untuk menjatuhkan pilihan. Di balik pilihan yang disediakan terdapat akibat yang telah menunggu. Orang-orang kafir telah menzalimi diri mereka sendiri. Mereka menolak kebenaran yang datang dari Allah Swt. Mereka menolak atau mengingkari kata hatinya tentang kebenaran yang datang dari-Nya. Bagi mereka yang memilih kafir atau menzalimi diri sendiri, neraka menjadi tempat kembalinya. Mereka terkepung di dalam neraka dan tidak dapat keluar. Pagar neraka terlalu kukuh untuk dilewati manusia yang ada di dalamnya.


Ayat 29 Surah al-Kahf [18] juga menjelaskan bahwa orang-orang yang ada di dalam neraka jika mereka minum, mereka akan diberi minum. Akan tetapi, minuman yang mereka terima berupa air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah. Jika penghuni neraka meminum air tersebut, haus yang mereka rasakan tidak hilang. Semakin diminum penghuni neraka akan merasakan kesengsaraan. Wajah mereka hangus oleh panasnya api neraka dan panasnya minuman yang mereka minum.

 

Ada dua jalan yang terbentang yaitu jalan kebenaran dan jalan kesesatan. Manusia bebas memilih jalan yang mana


Minuman yang disediakan untuk penghuni neraka merupakan minuman yang paling buruk. Manusia belum pernah melihat, bahkan membayangkan minuman tersebut di dunia. Akan tetapi, sejelek-jelek minuman itulah yang akan diterima oleh penghuni neraka (mereka yang memilih kafir). Selain menjelaskan tentang seburuk-buruknya minuman, ayat ini juga menjelaskan bahwa neraka merupakan tempat istirahat yang paling jelek.


Beginilah akhir atau akibat yang akan diterima orang-orang yang memilih kafir. Mereka yang selama di dunia sombong dengan kedudukannya dan menolak kebenaran yang datang dari Allah Swt. Di akhirat kelak mereka akan tinggal di neraka dan diberi minuman yang paling buruk. Selain itu, orang-orang yang memilih kafir juga diberi tempat istirahat yang paling buruk.
 

 

Download Buku

Artikel Lainnya

 

Sikap terhadap Orang yang Berbeda Pendapat

 

Sikap terhadap Orang yang Berbeda Pendapat

 

 



Wa minhum may yu'minu bih³ wa minhum mal laa yu'minu bih(³), wa rabbuka a'lamu bil-mufsid³n(a). Wa in ka©©abμka faqul l³ 'amal³ wa lakum 'amalukum, antum bar³'μna mimmaa a'malu wa ana bar³'um mimmaa ta'malμn.


Artinya: "Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan. Dan jika mereka (tetap) mendustakanmu (Muhammad), maka katakanlah, "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku pun tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Yunus [10]: 40–41)

1. Kosakata

 

: dan di antara mereka

 

: beriman kepadanya (Al-Qur'an)

 

: sedangkan Tuhanmu

 

: lebih mengetahui

 

: tentang orang-orang yang berbuat kerusakan

 

: mereka mendustakanmu

 

: pekerjaanku

 

: pekerjaanmu

 

: berlepas diri/tidak bertanggung jawab


 
2. Penerapan Ilmu Tajwid
 

Beberapa hukum bacaan tajwid dapat ditemui dalam Surah Yunus [10] ayat 40–41 sebagai berikut.
 

a. Izhar Halqi
Bacaan izhar halqi terjadi jika ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf hamzah, ha, ha, kha, 'ain, dan gain. Cara membaca bacaan izha-r halqi adalah nun sukun atau tanwin dibaca jelas. Bacaan izhar halqi dapat ditemukan dalam kalimat:


 

b. Idgam Mi mi
Idgam mutama silain atau idga-m mi mi merupakan salah satu bacaan dalam ilmu tajwid. Bacaan idga -m mutamasilain terjadi jika mim mati bertemu dengan huruf mim. Cara membaca jika Anda bertemu dengan bacaan idgam mutama silain adalah mendengung. Dalam Surah Yunus [10] ayat 40–41 di depan terdapat bacaan idgam mutama silain, yaitu dalam kalimat:


 

c. Idgam Bilagunnah
Bacaan idgam bila -gunnah terjadi manakala ada nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf lam dan ra. Idgam berarti lebur atau masuk, sedangkan bila gunnah berarti tidak mendengung. Cara membaca bacaan idgam bila gunnah adalah lebur dengan tidak mendengung. Nun sukun atau tanwin lebur ke dalam huruf idgam bila gunnah yang ditemui dengan tidak mendengung.

Contoh bacaan idgam bilagunnah adalah:



d. Mad 'Arid Lissukun
Bacaan mad 'arid lissukun terjadi jika ada mad tabi'i yang bertemu dengan huruf pada akhir ayat (yang dibaca waqaf). Bacaan mad tabi'i ini berubah menjadi mad 'arid lissukun. Cara membaca bacaan mad 'arid lissukun ini adalah panjang satu hingga tiga alif.

Contoh:


(As'ad Humam. 1995. Halaman 9, 10, 15, dan 46)
 

 

3. Isi Kandungan Surah Yunus [10] Ayat 40–41
 

Allah Swt. dalam Surah Yunus [10] ayat 40–41 menjelaskan bahwa umat manusia terbagi menjadi dua dalam menerima Al-Qur'an. Pertama, golongan yang benar-benar memercayai dengan iktikad baik terhadap Al-Qur'an. Dalam golongan orang yang beriman kepada Al-Qur'an terdapat pula orang-orang yang hanya beriman secara lahir, sedangkan hati atau batinnya belum beriman. Kedua, golongan yang tidak beriman pada Al-Qur'an.


Keadaan umat Nabi Muhammad saw. ini juga terjadi ketika wahyu turun di Mekah. Ada golongan yang beriman dan ada yang tidak beriman atau bertahan dengan agama nenek moyang. Setelah Islam tersebar luas, kedua golongan penerima Al-Qur'an ini tetap bertahan. Di antara mereka ada yang dengan sepenuh hati menerima Al-Qur'an. Sebagian lagi ada yang menerima Al-Qur'an hanya karena keturunan.


Dalam lanjutan ayatnya Allah Swt. menjelaskan bahwa Dia lebih mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan. Orang-orang yang menerima Al-Qur'an hanya di bibir atau karena keturunan, suatu saat akan mengetahui akibat perbuatannya. Allah Swt. mengetahui orang-orang yang benar-benar beriman pada Al-Qur'an. Allah Swt. juga mengetahui orang-orang yang hanya beriman di bibir. Bagi mereka yang berbuat aniaya, menzalimi diri sendiri, membuat kerusakan, dan berbagai tindakan yang bertentangan dengan syariat lainnya akan mengetahui akibat perbuatannya. Mereka akan menerima balasan yang sesuai dari Zat Yang Maha Mengetahui.


Ayat 40 Surah Yunus [10] menjelaskan bahwa orang-orang yang memilih beriman atau tidak beriman pada Al-Qur'an akan bertanggung jawab terhadap perbuatannya. Jika manusia memilih tidak beriman pada Al-Qur'an, mereka akan bertanggung jawab terhadap perbuatannya. Orang-orang yang tidak beriman pada kebenaran yang dibawa oleh Nabi  Muhammad sebagai utusan Allah akan bertanggung jawab terhadap perbuatannya. Tiap-tiap manusia bertanggung jawab terhadap amal perbuatan atau pilihannya. Tidak ada satu orang pun yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan atau pilihan orang lain

 

Tiap-tiap manusia akan bertanggung jawab terhadap pilihan hidupnya Oleh karena itu, kita perlu memohon kepada Allah Swt. agar mendapat petunjuk-Nya.
 
Pilihan beriman atau tidak beriman memiliki akibat yang berbeda. Pilihan tidak beriman akan mendapat balasan yang sesuai. Begitu juga pilihan beriman dan berpegang teguh terhadap Al-Qur'an tentu akan memperoleh balasan yang sesuai. Tidak mungkin kebaikan akan mendapat balasan yang buruk dari-Nya. Kebaikan akan mendapat balasan yang baik, sedangkan pilihan tidak beriman dan tetap dalam kekafiran tentu akan mendapat balasan yang buruk.


Seseorang yang beriman tidak akan bertanggung jawab terhadap perbuatan orang lain yang tidak beriman. Orang yang tidak beriman juga tidak bertanggung jawab terhadap pilihan orang-orang yang beriman. Tiap-tiap manusia akan bertanggung jawab terhadap perbuatannya masing-masing. Tidak ada dosa limpahan dari orang lain. Pahala orang-orang yang mengerjakan kebaikan dan beriman tidak ada sangkut pautnya dengan orang-orang yang tidak beriman. Dosa yang diperoleh oleh orang-orang yang tidak beriman juga tidak ada sangkut pautnya dengan orang-orang yang beriman. Orang-orang yang tidak beriman akan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Orang-orang yang beriman juga akan bertanggung jawab terhadap pilihannya.


Sikap yang ditunjukkan terhadap setiap pilihan adalah menghormati dan menghargai pilihan tersebut. Orang-orang beriman menghormati dan menghargai pilihan orang-orang yang tidak beriman. Dengan keyakinan bahwa pilihan tersebut salah dan akan mendapat balasan yang sesuai di akhirat kelak. Orang-orang yang tidak beriman juga menghormati dan menghargai pilihan saudaranya untuk beriman. Mereka tidak boleh mengganggu amal atau ibadah yang dilaksanakan orang-orang yang beriman.
 

 

Download Buku

Artikel Lainnya

 

Minggu, 29 September 2013

Sikap terhadap Orang yang Berbeda Agama dan Keyakinan

 

Sikap terhadap Orang yang Berbeda Agama dan Keyakinan

Suatu hari, kaum kafir Quraisy sudah mulai putus asa dengan perkembangan Islam di Mekah. Pengaruh Muhammad yang membawa agama baru semakin terasa di kalangan masyarakat. Setelah berembuk, mereka mengutus beberapa orang untuk menemui Muhammad. "Hai Muhammad, hentikanlah dakwahmu mengajak warga mengikuti agamamu. Bagaimana kalau kita saling berbagi. Satu hari kami menyembah Tuhanmu dan satu hari engkau menyembah Tuhan kami?"

Muhammad Rasulullah yang mendengar tawaran seperti itu menolak dengan halus. Selanjutnya, turunlah ayat 1–5 Surah al-Kafirun [109]. Bagaimanakah sebenarnya cara kita bersikap kepada orang-orang non-Islam? Inilah yang akan kita bahas pada bab ayat-ayat toleransi ini.

 



 

Qul yaa ayyuhal-kaafirun (1)

Laa a'budu maa ta'budμn (2)

Wa laa antum 'aabidμna maa a'bud (3)

Wa laa ana 'aabidum maa 'abattum (4)

Wa laa antum 'aabidμna maa a'bud (5)

Lakum d³nukum wa liya d³n (i) (6)
 

Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah, dan aku tidak akan pernah menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku." (Q.S. al-Kafirun [109]: 1–6)
 

 

1. Kosakata

 

 

: katakanlah (Muhammad)
: wahai
: orang-orang kafir
: aku tidak menyembah
: apa yang kamu sembah
: dan kamu bukan
: penyembah
: apa yang aku sembah
: dan aku tidak pernah
: apa yang kamu sembah
: bagimu agamamu
: bagiku agamaku



2. Penerapan Ilmu Tajwid


Dalam Surah al-Kafirun [109] di atas terdapat beberapa hukum bacaan tajwid. Hukum bacaan tersebut sebagai berikut.


a. Mad Tabi'i
 

Bacaan mad tabi'i terjadi jika ada wau sukun didahului huruf berharakat dammah, ya sukun didahului huruf berharakat kasrah,.dan alif didahului huruf berharakat fathah. Jika dalam membaca Al-Qur'an Anda menemukan ciri-ciri tersebut, bacalah dengan panjang satu alif atau dua harakat.

Contoh:

 
 

b. Mad Ja-'iz Munfasil
.
Bacaan mad ja'iz munfasil terjadi jika ada mad tabi'i bertemu dengan hamzah dalam kalimat yang berbeda. Jika dalam membaca Al-Qur'an Anda bertemu dengan kalimat yang memiliki ciri-ciri seperti disebutkan, bacalah dengan panjang satu alif, dua alif, atau 2,5 alif.

Contoh:


 

c. Idgam Bigunnah
 

Bacaan idgam bigunnah terjadi jika ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idgam bigunnah, yaitu ya, nun, mim, dan wau. Idgam berarti masuk atau lebur dan bigunnah berarti dengan mendengung. Cara membaca bacaan idgam bigunnah adalah huruf nun mati atau tanwin lebur ke dalam huruf idgam bigunnah
yang ditemui.

Contoh:


 

d. Ikhfa Haqiqi
.
Bacaan ikhfa haqiqi terjadi jika ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa haqiqi yang berjumlah lima belas.

 

Huruf ijhfa haqiqi yaitu :

 

Contoh bacaan ini dapat ditemukan dalam kalimat:

(As'ad Humam. 1995. Halaman 10, 13, 40, dan 42)
 


3. Isi Kandungan Surah Al-Kafirun [109] Ayat 1–6

 

Toleransi berlaku dalam bidang kemanusiaan dan tolong-menolong

 

Allah Swt. dan rasul-Nya menganjurkan umat Islam bertoleransi dalam bidang muamalah, yaitu hal-hal yang menyangkut kemanusiaan dan tolong-menolong. Misalnya bersama-sama membangun jembatan, menengok ketika ada yang jatuh sakit, bergotong royong membangun rumah, menolong pemeluk agama lain yang tertimpa musibah, dan kegiatan masyarakat lainnya.

 

Hal ini dicontohkan Rasulullah yang menghormati jenazah Yahudi yang lewat dihadapannya. Namun, dalam bertoleransi kita tidak boleh mencampuradukkan masalah akidah. Akidah merupakan bagian esensial atau inti dari suatu agama. Agar tidak terjadi kebiasaan mencampuraduk akidah Allah menurunkan Surah al-Ka-firu-n [109] sebagai pedoman dalam bertoleransi tersebut.

 

Orang-orang kafir mengutus beberapa utusan untuk berdialog dan berkompromi dengan Nabi Muhammad saw. Dialog ini dimaksudkan untuk menjatuhkan Nabi Muhammad dan agar kaum muslimin kembali pada ajaran nenek moyang atau menyembah berhala. Dalam dialog ini kaum kafir mengusulkan kepada Rasulullah saw. untuk berkompromi dengan cara berganti-ganti praktik ibadah. Selama satu tahun kaum kafir akan mengikuti Rasulullah menyembah Allah Swt. Pada tahun berikutnya Rasulullah dan umat Islam yang mengikuti kaum kafir menyembah berhala. Allah Swt. menurunkan Surah al-Kafirun [109] ayat 1–6 untuk menjawab kompromi yang diajukan oleh orang-orang kafir.

 

Surah al-Kafirun [109] merupakan penegasan larangan mencampuradukkan akidah dan keimanan Islam dengan ajaran agama lain. Kemurnian akidah Islam harus dijaga. Inilah kandungan pertama Surah al-Kafirun [109], yaitu ikrar kemurnian tauhid. Tidak ada yang dapat menyamai kebenaran akidah Islam. Oleh karena itu, Allah Swt. melarang hamba-Nya mencampuradukkan akidah dan keimanan yang ia anut dengan keyakinan umat lain. Kandungan kedua Surah al-Ka-firu-n [109] adalah ikrar penolakan terhadap semua bentuk praktik peribadatan kepada selain Allah Swt. yang dilakukan oleh orang-orang kafir. Islam menganjurkan umatnya bertoleransi. Akan tetapi, jika sudah menyangkut masalah akidah, keimanan, dan ibadah Islam tidak lagi mengenal toleransi. (Hamka. 2004. Halaman 288–289)

 

Keragaman dan perbedaan keyakinan merupakan realita yang tidak dapat ditolak. Keragaman dan perbedaan secara realita akan tetap ada hingga akhir dunia.

 

Perhatikan firman Allah Swt. berikut:

 

Wa lau syaa'a rabbuka laja'alan-naasa ummataw waa¥idataw wa laa yazaalμna mukhtalif³n

 

Artinya: Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia jadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. (Q.S. Hud [11]: 118)


Ayat keenam Surah al-Kafirun [109] menegaskan bahwa bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Ayat ini menyatakan ikrar dan ketegasan sikap setiap muslim terhadap orang kafir. Islam tidak mengenal toleransi atau kompromi dalam bidang akidah dan ibadah. Islam melarang pencampuradukan akidah Islam dengan agama lain. Tauhid tidak dapat dicampuradukkan dengan syirik.


Secara umum Surah al-Kafirun [109] mengandung makna toleransi terhadap agama lain dan kepercayaannya. Toleransi ini berarti pengakuan tentang adanya realita perbedaan agama dan keyakinan, bukan pengakuan pembenaran terhadap agama dan keyakinan selain Islam. Islam adalah agama yang benar dan tidak ada yang dapat menyamai syariat Islam.


Surah al-Kafirun [109] merupakan pedoman bagi umat Islam dalam bersikap menghadapi perbedaan yang ada. Selain itu, Surah al-Kafirun [109] ayat 1–6 juga merupakan pedoman dalam meletakkan hubungan sosial. Perbedaan agama dan keyakinan tidak menutup jalan untuk tolong-menolong. Perbedaan agama dan keyakinan tidak menjadi alasan untuk bermusuhan.


Dendam dan permusuhan antar golongan tidak bermanfaat. Dendam dan permusuhan hanya mendatangkan kesengsaraan dan kerugian. Ketenangan dan kedamaian sirna oleh dendam dan permusuhan. Perbedaan dan keragaman harus disikapi dengan bijaksana. Kita tidak mengganggu penganut agama lain dan tidak mau diganggu oleh penganut agama lain. Meskipun dianjurkan bertoleransi, kita harus tetap memiliki keyakinan penuh pada keimanan dan agama yang kita anut. Hanya Islam agama yang diridai Allah Swt. Jangan sampai sikap toleransi yang kita tunjukkan melunturkan keyakinan terhadap agama sendiri.


Kesimpulan yang dapat diambil dari Surah al-Ka-firu-n [109] sebagai berikut.
a. Islam mengakui terhadap realita keberadaan agama dan keyakinan lain.
b. Islam mengizinkan umatnya berinteraksi dengan umat nonmuslim dalam bidang muamalah.
c. Islam melarang toleransi dalam bidang akidah dan ibadah.
d. Islam secara tegas menolak segala bentuk kemusyrikan, ritual ibadah, atau hukum yang terdapat dalam agama lain.

 

Download Buku

 

Facebook Comments