Minggu, 30 Maret 2014

Shalat Jenazah

Shalat Jenazah



Diriwayatkan daripada Thauban r.a, bekas hamba Rasulullah s.a.w katanya: Rasulullah s.a.w telah bersabda: Sesiapa yang melakukan sembahyang jenazah, maka dia mendapatkan satu qirat (qirat adalah kinayah bagi ganjaran pahala yang sangat banyak). Jika dia menghadiri pengebumiannya maka dia mendapat dua qirat. Satu qirat adalah sama dengan bukit Uhud  (Bukhari-Muslim / 522)

Sabda Rasullah saw : “..Shalatkanlah olehmu akan orang-orang yang mati “ ( Riwayat Ibnu Majah )

Syarat menyalatkan jenazah:
1. Syarat-syarat shalat yang juga menjadi shalat jenazah, seperti meutup aurat, suci badan dan pikiran, dan menghadap ke kiblat.
2. Sesudah mayat dimandikan dan dikafani.
3. Letak jenazah mayat itu di sebelah kiblat orang yang menyalatkan (disunahkan bagi imam dan orang yang shalat sendiri, berdiri di arah kepala mayat jika mayat itu laki-laki atau di arah tengah (pinggang) jika mayat itu mayat perempuan), kecuali kalau shalat itu di atas kubur atau shalat ghaib.

Diriwayatkan daripada Samurah bin Jundub r.a katanya: Aku sembahyang di belakang (berimamkan) Nabi s.a.w dan baginda mendirikan sembahyang ke atas jenazah Ummu Ka'ab r.a yang meninggal dunia dalam keadaan nifas. Rasulullah s.a.w mendirikan sembahyang ke atas jenazahnya secara berdiri di tengah-tengahnya (Bukhari-Muslim / 522)

 
Cara shalat jenazah:

1. Niat, sebagaimana shalat yang lain.

Rasulullah SAW pun telah bersabda dalam haditsnya yang masyhur : Dari Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,“Sesungguhnya setiap amal itu tergantung niatnya. Setiap orang mendapatkan sesuai niatnya.”(HR. Muttafaq Alaihi)

2. Berdiri Bila Mampu
 
Shalat Ghoib / jenazah tidak sah bila dilakukan sambil duduk atau di atas kendaraan (hewan tunggangan) selama seseorang mampu untuk berdiri dan tidak ada uzurnya.

3. Takbir empat kali dengan takbiratul-ihram

Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Bahawa Rasulullah s.a.w mengumumkan kepada orang-ramai mengenai kemangkatan Raja Najasyi, kemudian baginda keluar menuju ke tempat sembahyang bersama kaum muslimin dan mendirikan sembahyang jenazah dengan bertakbir sebanyak empat kali   (Bukhari-Muslim / 525)

Diriwayatkan daripada Jabir bin Abdullah r.a katanya: Bahawa Rasulullah s.a.w mendirikan sembahyang ke atas jenazah Ashamah An-Najasyi, Baginda bertakbir sebanyak empat kali (Bukhari-Muslim / 526)

Diriwayatkan daripada Abdullah bin Abbas r.a katanya: Rasulullah s.a.w mendirikan sembahyang jenazah di atas kubur, selepas jenazah itu dikebumikan. Baginda mengangkat takbir sebanyak empat kali  (Bukhari-Muslim / 527)

4. Membaca Al-Fatihah sesudah takbiratul-ihram.
5. Membaca shalawat atas Nabi saw, sesudah takbir kedua
6. Mendo’akan jenazah sesudah takbir ketiga.

Allaahummaghfir lahu(ha) warhamhu(ha) wa’aafihii(haa) wa’fu ‘anhu(ha) wa akrim nuzulahu(ha) wawassi’ madkhalahu(ha) waghsilhu bimaain, wa tsaljin, wa baradin, wa naqqihi minal khataayaa kamaa yunaqqat saubul abyadhu(ha) minad danasi wa adilhu(ha) daaran khairan min daarihii wa ahlan khairan min ahlihii waqihii fitnatal qabri wa ‘adzaabannaari.
( Dari ‘Auf bin Malik, katanya: “ Nabi saw. telah menyalatkan jenazah, saya dengar beliau membaca: Ya Allah, ampunilah ia, dan kasihanilah ia, sejahterakanlah ia,dan maafkanlah kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskan tempat diamnya, bersihkanlah ia dengan air, es, dan embun, bersihkanlah ia dari dosa sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dulu, dan gantilah ahli keluarganya yang lebih daripada ahli keluarganya yang dahulu, dan peliharalah ia dari huru-hara kubur dan siksaan api neraka” ( Riwayat Muslim) )

Do’a sesudah takbir keempat:

Allaahumma laa tahrimnaa ajrahu(ha) walaa taftinaa ba’dahu(ha) waghfir lanaa walahu(ha).

7. Berdiri jika kuasa.
8. Memberi salam.

Beberapa sunah shalat jenazah:
1. Mengangkat tangan pada saat mengucapkan takbir-takbir tersebut ( takbir empat kali )
2. Israr ( merendahkan suara bacaan )
3. Membaca ta’awudz.
 

1. Niat
Shalat Ghoib / Sholat jenazah sebagaimana shalat dan ibadah lainnya tidak dianggap sah kalau tidak diniatkan. Dan niatnya adalah untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya dalam agama yang lurus , dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.(QS. Al-Bayyinah : 5).
.
Niat itu adanya di dalam hati dan intinya adalah tekad serta menyengaja di dalam hati bahwa kita akan melakukan shalat tertentu saat ini.

3. Takbir 4 kali
Aturan ini didapat dari hadits Jabir yang menceritakan bagaimana bentuk shalat Nabi ketika menyolatkan jenazah.
Dari Jabi ra bahwa Rasulullah SAW menyolatkan jenazah Raja Najasyi (shalat ghaib) dan beliau takbir 4 kali. (HR. Bukhari : 1245, Muslim 952 dan Ahmad 3:355)
Najasyi dikabarkan masuk Islam setelah sebelumnya seorang pemeluk nasrani yang taat. Namun begitu mendengar berita kerasulan Muhammad SAW, beliau akhirnya menyatakan diri masuk Islam.
4. Membaca Surat Al-Fatihah
5. Membaca Shalawat kepada Rasulullah SAW
6. Doa Untuk Jenazah
Dalilnya adalah sabda Rasulullah SAW :Bila kalian menyalati jenazah, maka murnikanlah doa untuknya. (HR. Abu Daud : 3199 dan Ibnu Majah : 1947).
Diantara lafaznya yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain :
Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu, wa akrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bil-ma’i watstsalji wal-baradi.
Yang Pendek :
Allahummaghfir lahu warhamhu, wa’aafihi wa’fu ‘anhu.
7. Doa Setelah Takbir Keempat
Allahumma Laa Tahrimna Ajrahu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlana wa lahu

8. Salam


Jadi secara urutannya adalah sebagai berikut :
1. Takbiratul Ihram seperti biasa
**Membaca Al-Fatihah
2. Takbir ke - 2
** Membaca Shalawat kepada Nabi SAW : Allahumma Shalli ‘Alaa Muhamad……………
3. Takbir Ke - 3
** Membaca Doa : Allahummaghfir lahu war-hamhu . . .
4. Takbir Ke -4
** Membaca Doa : Allahumma Laa Tahrimnaa Ajrahu
Mengucap Salam

Note : Apabila jenazah yang dishalati itu perempuan, maka bacaan Lahuu diganti dengan Lahaa. Jika mayatnya banyak maka bacaan Lahuu diganti dengan Lahum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Facebook Comments