Keutamaan Azan
Allah Ta'ala berfirman,
: "Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata, "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?" (QS. Fushshilat: 33)
Terdapat riwayat shahih tentang keutamaan azan dan orang yang melakukannya (mu'azin), di antaranya:
1. Para mu'azin adalah orang paling panjang lehernya di hari kiamat.
Mu'awiyah bin Abi Sufyan, ra, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw bersabda,
"Mu'azin adalah orang yang paling panjang lehernya pada hari kiamat." (Riwayat Muslim, no. 387)
2. Azan dapat mengusir setan.
Berdasarkan hadits Abu Hurairah, ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda,
"Jika azan dikumandangkan, setan membelakangi dan buang angin agar azannya tidak didengar, jika azan telah selesai, setan datang lagi hingga iqamah dikumandangkan setan membelakangi lagi, setelah iqamah selesai setan datang lagi untuk menimbulkan keraguan pada seseorang, dia katakan kepadanya: ingatlah ini, ingatlah itu, sesuatu yang tidak dia ingat sebelumnya, sehingga orang tersebut tidak ingat telah berapa (rakaat) shalatnya." (Muttafaq alaih; riwayat Bukhari, no. 608, Muslim, no. 389)
3. Seandainya manusia menyadari keutamaan yang terdapat dalam azan, niscaya mereka akan melakukan undian (untuk dapat melakukannya).
Berdasarkan hadits Abu Hurairah, ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda:
"Seandainya manusia mengetahui apa (keutamaan) yang terdapat pada azan dan baris pertama (dalam shalat), lalu mereka tidak mendapatkannya kecuali diundi dahulu, niscaya mereka akan melakukan undian (untuk itu), dan jika mereka mengetahui (keutamaan) segera berangkat untuk shalat (berjamaah) niscaya mereka akan berlomba-lomba untuknya, dan seandainya mereka mengetahui keutamaan shalat Isya dan Shubuh, niscaya mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak." (Muttafaq alaih; Bukhari, no. 437)
4. Siapa saja yang mendengarkan suara mu'azin akan menjadi saksi yang membelanya.
Abu Sa'id al-Khudry, ra, berkata kepada Abdullah bin Abdurrahman bin Abi Sha'sha'ah Al-Anshary, "Aku perhatikan engkau suka menggembala kambing dan berada di pedesaan, jika engkau sedang menggembala kambing dan di tempat yang sunyi, kemudian engkau azan untuk shalat dengan mengeraskan suaramu, maka siapa saja yang mendengar suaramu, jin atau manusia, atau apa saja, mereka akan bersaksi membelamu di hari kiamat." Abu Sa'id berkata: "Aku dengar hal itu dari Rasulullah saw" (Riwayat Bukhari, no. 609)
5. Mu'azin akan diampuni dosanya sepanjang suaranya, dan baginya pahala orang yang shalat bersamanya.
Berdasarkan hadits Al-Barra' bin `Azib, ra, sesungguhnya Rasulullah saw bersabda,
"Sesungguhnya Allah dan malaikatNya mendoakan orang yang berada di barisan terdepan (dalam shalat), sedangkan bagi mu 'azin akan mendapatkan ampunan sepanjang suaranya, dan akan membenarkannya siapa saja yang mendengarkannya, makhluk hidup atau benda mati, dan baginya pahala orang yang shalat bersamanya" (Riwayat Nasa'i, no. 646, Ahmad, 4/284, Al-Munziri berkata dalam At-Targhib wat¬Tarhib, 1/243: "Diriwayatkan Ahmad clan Nasa'i dengan sanad hasan jayyid, dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih At-Targhib wat-Tarhib, 1/99)
6. Nabi saw mendoakan mu'azin agar mendapatkan ampunan.
Berdasarkan hadits Abu Hurairah, ra, dia berkata, Rasulullah saw bersabda,
"Imam adalah penjaga (Maksudnya adalah bahwa dialah yang menjaga shalat sehingga dapat dilakukan di tengah masyarakat. An-Nihayah, Ibnul-Atsir, Bab Ash-Shaad ma'al-Miim, 3/103), sedangkan mu'azin adalah pemegang amanah, Ya Allah, berilah petunjuk bagi para imam dan ampunilah mereka yang azan." (Riwayat Abu Daud, no. 517, Tirmizi, no. 207, Ibnu Khuzaimah, no. 528. Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih At-Targhib wat-Tarhib, 1/100. Hadits ini dikuatkan oleh hadits Aisyah ra, riwayat Ibnu Hibban, dengan sanad yang shahih, no, 1669)
7. Dengan sebab azan dosanya akan diampuni clan dia akan dimasukkan ke dalam surga.
Berdasarkan hadits `Uqbah bin `Amir, ra, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Tuhan kalian kagum dengan seorang penggembala yang berada di sebuah bongkahan batu pada sebuah gunung, dia mengumandangkan azan kemudian shalat, maka Allah Azza wa Jalla berfirman, 'Lihatlah hamba-Ku, dia azan dan shalat karena takut kepada-Ku, maka Aku ampuni harnba-Ku dan Aku masukkan ke dalam surga." (Riwayat Abu Daud, no. 1203, An-Nasa'i no. 666, Dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih At-Targhib wat-Tarhib, 1/102, Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 41)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar